PD Dorong SBY Evaluasi Keberadaan PKS di Koalisi

PD Dorong SBY Evaluasi Keberadaan PKS di Koalisi

- detikNews
Senin, 26 Mar 2012 08:46 WIB
Jakarta - PKS dianggap melawan kesepakatan koalisi dengan menolak kenaikan harga BBM. Partai Demokrat (PD) mendorong Ketua Setgab Koalisi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil sikap tegas.

"Kita mendorong agar Pak SBY selaku ketua koalisi mengevaluasi keberadaan partai koalisi yang tidak dan patuh serta tidak mendukung kebijakan pemerintah seperti kenaikan harga BBM," kata Wasekjen PD, Sekretaris FPD DPR Saan Mustopa, kepada detikcom, Senin (26/3/2012).

PD melihat PKS telah melanggar etika dan kontrak koalisi. Tiga kursi menteri PKS di kabinet tak mampu membuat partai ini sadar dan hormat kepada kesepakatan di koalisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari segi etika koalisi tidak pantas kalau ada anggota koalisi yang selalu menentang kebijakan pemerintah. Ketika sudah menyatakan sikap politik untuk berkoalisi maka, harus selalu siap dengan segala konsekuensinya. Tidak bisa berkoalisi hanya seenaknya saja," ucap Saan.

Karena itu PD juga meminta PKS mengubah posisinya soal kenaikan harga BBM. Sikap PKS dianggap terlalu jauh menganggu soliditas koalisi.

"Ruang toleransi bagi PKS untuk terus-menerus menunjukkan sikap yang nggak pernah konsisten dan selalu membangkang terhadap kebijakan pemerintah dan selalu beda dengan mitra koalisi yang lain harus ditutup. Sikap tersebut akan mengganggu kesolidan dan semangat peserta koalisi," tegas dia.

Sebelumnya diberitakan PKS mengirim surat penolakan kenaikan harga BBM langsung kepada SBY. Sikap PKS ini kemudian menuai serangan dari PD.

(van/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads