"APBD DKI Jakarta untuk tahun ini yang mencapai Rp 36 triliun, sangat cukup untuk memberesi Jakarta. APBD DKI cenderung terus meningkat. Bahkan diprediksi, tahun depan bisa mencapai Rp 40 triliun," jelas Didik.
Hal itu disampaikan Didik di sela-sela silaturahmi dengan warga pinggir Kali Krukut, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (25/3/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi Jakarta ini sudah ruwet sistem transportasinya, maka kita harus melakukan โjihad transportasi massalโ membikin sistem transportasi yang dapat mengangkut masyarakat dalam jumlah yang besar, karena itu bukan bus-bus yang kecil," jelas Didik.
Kedua, tiang-tiang monorel yang mangkrak ditinggalkan oleh pemerintahnya begitu diberi amanah harus dikerjakan, dan ditambah skalanya.
"Sehingga ia dapat mengangkut orang yang lebih banyak. Dan kemudian harus diberi insentif orang berpindah dari transportasi mobil ke transportasi publik atau massal," jelasnya.
Kedua, mengatasi banjir. Dengan membangun sistem kanal yang bagus seperti di Belanda, terowongan bawah tanah sebaik mungkin masuk ke laut.
"Bisa, bisa. Negara lain bisa, kita tidak bisa karena tidak melaksanakan," tuturnya.
Ketiga, program kesejahteraan masyarakat. Didik sebagai ekonom menawarkan program ekonomi seperti, asuransi kesehatan. "Kita dengan lima tahun dan sumber daya yang ada harus menyelesaikan apa yang bisa diselesaikan," tuturnya.
Sementara cagub DKI Hidayat Nur Wahid menambahkan, selain melibatkan koordinasi vertikal dan horizontal tadi, membereskan internal birokrasi pemerintahan provinsi juga adalah hal yang tidak kalah penting. Birokrasi yang baik, berkualitas dan tidak korup akan mempunyai daya dukung yang luar biasa terhadap suksesi berbagai program.
"Juga yang tidak boleh dilupakan adalah bekerjasama dengan semua elemen masyarakat. Karena objek kebijakan adalah semua warga DKI, maka masyarakat adalah faktor kerjasama yang tidak bisa dinafikan. Intinya, semua harus terlibat untuk memberesi Jakarta. Ayo bersama-sama Beresin Jakarta!" ajak Hidayat.
(nwk/nrl)