Kantor Ban mengatakan Sekjen PBB membuat komentar dalam pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak di Seoul, Sabtu (24/3), sebagaimana dilansir TodayOnline.com, Minggu (25/3/2012). Ban - yang memperingatkan bahwa rencana peluncuran Korut mengancam perdamaian regional - tiba di Seoul pada hari sebelumnya untuk menghadiri KTT Keamanan Nuklir pekan depan. Presiden SBY juga menghadiri kegiatan tersebut.
Sebelumnya, Korea Utara mengatakan akan meluncurkan satelit observasi pada sebuah roket jarak jauh bulan depan. Sedangkan AS dan Korea Selatan khawatir Pyongyang ingin menguji rudal jarak jauh yang akhirnya bisa membawa hulu ledak nuklir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika uji coba rudal Korea Utara terlaksana, kami menilai dampaknya kira-kira sampai ke wilayah di antara Australia, Indonesia dan Filipina," kata Asisten Menlu AS untuk Asia Timur dan Pasifik, Kurt Campbell.
"Kami belum pernah melihat peluncuran ini sebelumnya. Kami meminta masing-masing negara itu mempertimbangkan kemungkinan terkena dampak (peluncuran roket) itu dan meminta mereka menyatakan ujicoba itu provokatif dan rencana itu seharusnya dihentikan," ungkap Campbell.
Korut menegaskan, peluncuran roket itu akan mengarah ke selatan dan tidak berdampak pada negara-negara tetangga. Peluncuran itu merupakan bagian dari peringatan ulang tahun pendiri negara Kim Il Sung pada 15 April untuk menunjukkan Korut sebagai negara yang kuat dan makmur.
(nrl/nwk)