Para pesilat ini datang ke Museum Fatahillah bukan untuk bertarung, mereka menjamur untuk memperkenalkan budaya silat di tengah arus budaya modern ibu kota dalam pagelaran 'Pagar Nusa'.
Ketua penyelenggara pagelaran, Agus Jul Purnaman, mengatakan, acara ini digelar untuk melestarikan budaya silat. Untuk itu, ia menghadirkan 500 pesilat Jawa Barat, untuk memeragakan budaya asli Indonesia tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan, para pesilat tersebut terdiri dari beberapa perguruan silat se-Jawa Barat. Seperti perguruan, Cimande, dan perguruan Sapu Jagad.
Dalam aksinya, para pesilat memeragakan jurus-jurusnya secara berjamaah diiringi alunan musik tradisional Rampak Gendang. Selain itu, nampak satu pendekar beridiri di tengah melakukan aksi individual, layaknya seorang pendekar.
Pandangan pengunjung wisata kota tua pun langsung tertuju pada aksi sang jawara tersebut. Jepretan kamera pengunjung pun mulai fokus pada aksi sang pendekar yang memeragakan jurus 'tunggal wajib'.
"Banyak jurus yang kita peragakan di sini, salah satunya jurus tangan kosong, jurus golok dan lain-lain. Kita juga kombinasikan beberapa jurus," tukasnya.
Agus berharap dengan adanya acara ini, dirinya bisa memperkenalkan budaya pencak silat kepada warga Ibu Kota. Ia membawa pesan moral bahwa bela diri merupakan sebuah seni bukanlah untuk kekerasan.
(rvk/ahy)