Tersangka penembakan sekolah Yahudi yang menewaskan empat orang itu, justru menyesal karena tak punya cukup waktu untuk kembali membunuh korban-korban lainnya.
"Dia tak menyatakan penyesalan kecuali karena tak punya cukup waktu untuk membunuh korban-korban lainnya dan bahkan dia berkoar-koar akan membuat Prancis bertekuk-lutut," kata jaksa antiterorisme Prancis, Francois Molins kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (22/3/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika dia bicara benar, dia harusnya sudah pergi dari rumahnya pagi ini dan dia akan kembali membunuh tentara yang ditemuinya," ujar Molins.
Pengepungan terhadap Merah telah berlangsung sejak Rabu, 21 Maret sekitar pukul 3 dini hari waktu setempat. Saudara laki-laki Merah telah ditangkap polisi. Kepada polisi, Merah mengaku perbuatannya itu dilakukan untuk membalas dendam atas anak-anak Palestina yang tewas dalam konflik dengan Israel. Merah mengklaim dirinya telah menerima pelatihan Al-Qaeda di daerah Waziristan, Pakistan.
(ita/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini