Polisi pun terus melakukan intimidasi dengan melepaskan tembakan-tembakan ke arah apartemen tempat Merah bersembunyi. Beberapa suara ledakan kembali terdengar, kemungkinan ledakan granat.
Hingga saat ini polisi belum berniat untuk melancarkan penyerangan mengingat mereka masih tetap pada rencana semula untuk menangkap hidup-hidup pria yang mengaku anggota Al-Qaeda itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka bergerak untuk mengintimidasi pria bersenjata yang tampaknya telah berubah pikiran dan tak ingin menyerah. Tak ada penyerangan," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri kepada Reuters, Kamis (22/3/2012).
Pengepungan ini nampaknya berjalan cukup alot, sebab pihak negosiator telah melakukan dialog dengan tersangka dan tersangka berjanji menyerahkan diri. Namun hingga saat ini janji tersebut tak kunjung terealisasi.
Merah dituduh sebagai pelaku penembakan di sekolah Yahudi di Toulouse yang menewaskan empat orang. Warga Prancis keturunan Aljazair itu juga dituduh sebagai pelaku penembakan tiga tentara Prancis belum lama ini.
Polisi meyakini Merah berbekal senjata cukup canggih, antara lain senapan jenis Kalashnikov, pistol jenis Mini-Uzi, dan sejumlah senjata api lainnya.
"Dia mengatakan akan menyerahkan diri. Tapi sepertinya dia berubah pikiran, jadi kami terus menekan agar dia menyerah," tutur salah seorang petugas yang ikut dalam operasi pengepungan, seperti dilansir oleh AFP, Kamis (22/3/2012).
Pengepungan terhadap Merah dilakukan sejak Rabu (21/3) sekitar pukul 3 dini hari waktu setempat. Saudara laki-laki Merah yang juga terlibat serangan tersebut telah ditangkap. Dua polisi telah terluka dalam operasi pengepungan ini.
(ita/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini