"Semua yang mewah dan impor dan mahal itu diganti dengan barang dalam negeri dan proporsional. Tetapi kita mulai bukan dari hal yang kosong. Yang mungkin diganti kursi, wireless sound system, kemudian lampu. Penghematan sekitar Rp 5,7 miliar jadi hampir Rp 6 miliar," kata Ketua BK DPR M Prakosa, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2012).
Menurut Prakosa, pencopotan perangkat lain memang sulit. Misalnya LCD impor seharga Rp 1,9 miliar dibiarkan tetap terpasang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang paling mahal masih perangkat IT. Perangkat IT di ruang Banggar mencapai Rp 7,9 miliar. BK sedang berupaya meminta Setjen mencopot perangkat ini.
"Yang mungkin masih perlu dibahas lagi masalah IT. Karena itu belum diputuskan seandainya memungkinkan barang impor mahal diganti yang lebih murah. Yang pasti BK akan mempertanyakan apakah ini sudah diupayakan maksimal. Jadi misalnya IT finansial lebih murah dari itu," jelasnya.
(van/gun)