Kelima TKI tersebut adalahAsih (Tangerang), Siti Wahyuni (Jakarta Utara), Masturah (Polmas), Ukes Sukesih (Majalengka) dan Iis Aisyah (Serang), demikian Counselor Pensosbud KBRI Kairo Iwan Wijaya Mulyatno kepada detikcom siang ini.
"Permasalahan mereka antara lain terkait dokumen keimigrasian dan tuntutan hak-hak mereka terhadap majikan. KBRI Kairo telah membantu menyelesaikan sesuai kebijakan pemerintah untuk memberi perlindungan kepada WNI di luar negeri," ujar Iwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping memfasilitasi pemulangan, berkat kerjasama yang baik dengan the International Organization for Migration (IOM), Mesir, KBRI juga berhasil mengupayakan bantuan reintegrasi untuk kelima TKI masing-masing sebesar Euro 485 (setara Rp 5,8 juta) untuk biaya pengobatan, pendidikan atau modal usaha.
Pihak IOM mengharapkan dana bantuan tersebut dapat menjadi bekal untuk masa depan para TKI dan tidak perlu bekerja ke luar negeri khususnya ke Mesir, aturan perundang-undangannya tidak memperbolehkan tenaga kerja asing bekerja di sektor informal, khususnya sebagai penata laksana rumah tangga (PLRT).
Mewakili TKI, Asih asal Tangerang, menyampaikan terimakasih kepada pemerintah dan KBRI Kairo yang telah memberikan perlindungan serta penyelesaian masalah yang mereka hadapi, juga penyediaan tempat penampungan untuk mereka.
Asih juga mengaku bahagia karena bisa kembali berkumpul bersama keluarga. "Dana bantuan akan dimanfaatkan untuk membantu usaha keluarga untuk berjualan mainan anak-anak," pungkas Asih.
(es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini