Pesta Perpisahan Tak Pantas Jadi Tradisi DPR

Pesta Perpisahan Tak Pantas Jadi Tradisi DPR

- detikNews
Rabu, 14 Mar 2012 17:49 WIB
Jakarta - Setjen DPR menggelar sebuah pesta perpisahan untuk wakil ketua BURT DPR Pius Lustrilanang. Pesta perpisahan semacam ini dipandang tak pantas.

"Pesta perpisahan itu nggak pantas jadi tradisi sebagai seorang wakil rakyat. Hanya menghambur-hamburkan uang negara apalagi memakai fasilitas negara. Sebagai wakil rakyat seharusnya memberi teladan, bukan pesta yang ditonjolkan," kata Koordinator Investigas dia Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2012).

Apalagi saat masyarakat menghadapi rencana kenaikan harga BBM. Bagi Uchok, pesta perpisahan semacam ini jelas melukai rakyat Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi harga BBM mau naik, seharusnya bukan pesta meriah yang ditonjolkan. Tapi penghematan karena harga BBM mau naik," kritiknya.

Gerindra menarik Wakil Ketua BURT DPR Pius Lustrilanang. Sebuah pesta perpisahan disiapkan Setjen DPR, untuk melepas kepergian Pius dari BURT DPR.

Pius Lustrilanang memang dicopot dari jabatan Wakil Ketua BURT DPR per 6 Maret 2012. Gerindra menunjuk Nuriswanto untuk menggantikan Pius.

Sebuah pesta awalnya disiapkan Sekjen DPR pada Kamis dan Sabtu (15 dan 17 Maret 2012 pukul 19.00 WIB. Undangan bernomor 85/Set.BURT/K/III/2012 sudah disebar ke anggota BURT DPR. Pesta perpisahan awalnya dirancang digelar di Wisma DPR Griya Sabha Kopo, Cisarua, Bogor.

Namun karena suatu alasan, Setjen DPR mempersiapkan pesta pengganti. Pesta pengganti digelar di Gedung Serbaguna Rumah Jabatan Anggota DPR Kalibata, pada hari Kamis 15 Maret 2012 pukul 19.00 WIB.

Dikonfirmasi terpisah, Pius membenarkan adanya acara itu. Pius mengakui Setjen DPR memang mempersiapkan pesta perpisahan untuknya."Iya itu Sekjen yang siapkan," kata Pius.

(van/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads