Pantauan detikcom di Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2012), pukul 15.55 WIB, 6 mahasiswa itu diangkut oleh mobil pick up Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR dengan kawalan polisi dari Direktorat Pengamanan Obyek Vital (Pam Obvit) yang berjaga di DPR.
Sementara foto SBY yang menjadi barang bukti dibawa secara terpisah dengan pick up Pamdal dari DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara salah satu mahasiswa, Januariadi, mengatakan rekan-rekannya itu membanting foto SBY sebagai reaksi salah satu dari 3 poin yang diminta diteken Wakil Ketua DPR Pramono Anung dicoret.
"Lalu ada 3 poin yang kami sampaikan kepada beliau dan sempat ditandatangani oleh Pak Pram dan perwakilan mahasiswa. Namun, setelah selesai acara dan teman-teman media keluar dari ruangan pimpinan DPR, poin ketiga isinya mengusir 'nekolim' dan turunkan SBY- Boediono dicoret. Kami kecewa kenapa itu dicoret. Akhirnya saat keluar dari ruangan (pimpinan DPR) teman-teman reaktif untuk mengambil dan menjatuhkan foto SBY tersebut," jelas Januariadi.
Sebagian mahasiswa peserta demonstrasi ini juga ada yang berniat naik ke atap Gedung Kura-kura DPR untuk berorasi. Namun karena dikejar Pamdal, sekitar 1 atau 2 mahasiswa itu berhasil dicegah Pamdal untuk naik ke Gedung Kura-kura.
Sebelumnya, frame foto Presiden SBY di Gedung DPR dibanting ke lantai sehingga pecah berserakan. Pelakunya mahasiswa yang berdemo menolak kenaikan BBM.
(nwk/nvt)