"Mari tokoh agama, kita duduk bersama untuk menjembatani agar tidak terus seperti ini," kata Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Goddwil Zubir, seusai diterima Presiden SBY, Senin (12/3/2012).
Menurutnya perkembangan terkini dari kasus GKI Yasmin sudah tidak lagi proporsional. Kejadian yang lingkupnya lokal tapi isunya dibuat dengan melakukan generalisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maksud utama kedatangan DMI menemui Presiden SBY siang ini adalah untuk mengundang hadir dalam Muktamar VI pada 26 April 2012. Pengurus DMI berharap agar Presiden SBY berkenan buka acara tersebut di Istana Negara, Jakarta.
"Peserta muktamar pengurus dari 33 propinsi dan kabupaten/kota," ujar Goddwil.
Pertemuan berlangsung di ruang VVIP Jakarta Convention Centre (JCC), Jl Gatot Subroto, Jakarta. Rombongan pengurus DMI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Goddwil Zubir terdiri dari Machfud Sidik, Suaib Didu, Natsir Zubaidi, Tabrani Syabirin, Muchtar HP, Maida Hasyim Ning dan Yulianto Syahyu.
"Pak Tarmizi Taher, ketua umum, sedang sakit," jelas Goddwil.
Di dalam pertemuan ini, Presiden SBY didampingi Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam dan Menag Suryadharma Ali.
Semula pertemuan direncanakan digelar di Istana Bogor pukul 14.00 WIB. Tapi ada perubahan mendadak agenda dari Presiden SBY yang harus melayat ke rumah duka almarhum Junus Effendi Habibie.
"Saya minta maaf, seharusnya pertemuan ini kita rancang di Bogor jam 14.00. Tapi tadi pagi saya melayat JE Habibie, kalau kembali ke Bogor, kuatir terlalu sore," kata SBY saat menerima rombongan Dewan Masjid Indonesia.
Wapres Boediono dan sejumlah menteri yang telah berada di Istana Bogor, juga kembali ke Jakarta. Mereka ikut melayat ke rumah duka mendiang adik mantan Presiden RI, BJ Habibie.
(lh/gun)