Aksi gabungan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi swasta itu diawali dari Taman Parkir Abu Bakar Ali di sebelah timur Stasiun Tugu Yogyakarta, Senin (12/3/2012). Lalu, massa berjalan kaki menuju gedung DPRD DIY di Jl Malioboro.
Di halaman gedung wakil rakyat itu, massa berorasi bergantian. Mereka tidak ingin ditemui anggota dewan karena menilai hal itu sia-sia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengritik kenaikan harga BBM itu dengan diibaratkan seekor tikus yang mati dilumbung padi. Kenaikan BBM akan menambah jumlah rakyat miskin Indonesia.
"Rakyat harus disubsidi. Harga BBM tidak boleh disesuaikan dengan harga pasaran dunia, kami akan terus menolak kenaikan tersebut," kata Syamsul.
Selain menolak kenakan BBM dan TDL, selama aksi berlangsung massa juga meneriakkan yel-yel untuk menasionalisasi aset-aset perusahaan asing di Indonesia, pembagian tanah untuk rakyat dan menolak tambang yang merugikan rakyat.
Usai berorasi di halaman DPRD DIY, massa melanjutkan aksi menuju titik nol kilometer di simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta. Aparat kepolisian juga melakukan pengawalan selama aksi berlangsung.
(bgs/try)











































