Aksi bom bunuh diri ini terjadi pada Selasa (6/3) malam waktu setempat di sebuah pos keamanan di Desa Karabudakhent, Dagestan. Aksi ini menjadi salah satu insiden mematikan pasca kemenangan Vladimir Putin yang kembali terpilih sebagai Presiden Rusia.
"Seorang wanita meledakkan bom TNT seberat 2 kg yang menempel di tubuhnya di sebuah pos keamanan di desa Karabudakhent," demikian pernyataan tertulis Kepolisian Dagestan dalam situsnya, seperti diberitakan kantor berita Rusia, ITAR-TASS dan dilansir oleh AFP, Rabu (7/3/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas setempat mengungkapkan, wanita bernama Aminat Ibrahimova tersebut merupakan janda seorang pemimpin pemberontak muslim di Dagestan, Zaur Zagirov, yang tewas dalam operasi penumpasan militan oleh polisi setempat pada Februari lalu.
Lima korban tewas akibat aksi janda pengebom ini merupakan para polisi dengan pangkat rendah. Mereka berusia antara 22 tahun hingga 34 tahun. Sedangkan 2 polisi lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Pejabat pemerintahan Rusia selama ini selalu mengawasi gerak-gerik para janda pemberontak yang ditinggal mati suaminya. Sejumlah serangan di Rusia dalam beberapa tahun terakhir ditudingkan kepada para wanita janda yang disebut 'black widow' yang hijrah ke ibukota Moskow.
(nvc/ita)