"Mereka menyampaikan bukti-bukti menurut versi mereka (PD). Ada 3 pemberitaan yang dianggap menggambarkan perasaan, lupa pemberitaannya nanti tanya komisioner saja," jelas Direktur Pemberitaan MetroTV, Suryopratomo, usai melakukan mediasi dengan PD di kantor KPI, Gedung Bapeten, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2012).
Dari pihak PD hadir Wakil Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu DPP PD, Ferry Juliantono dan dari KPI hadir Ketua KPI M Riyanto, Wakil Ketua KPI Ezki Tri Rezeki Widianti, komisioner Idy Muzayyad dan Dadang Rahmat Hidayat. Mediasi dengan MetroTV dilakukan sejak pukul 14.30 WIB hingga sekitar pukul 16.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak MetroTV sepakat dan menegaskan bahwa antara kepemilikan dan operasional itu adalah 2 hal yang berbeda. Dia menegaskan dalam melakukan tugas jurnalistik, kode etik dan profesionalisme dipegang teguh.
"Kan kita sepakat bahwa antara kepemilikan dan operasional itu 2 hal yang berbeda. Kepemilikan itu di luar, dia tidak ikut di dalam operasional. Kemudian kami yang ada di sini, kan berangkat dari profesional, prinsip jurnalistik dan kode etik itu yang kami pegang teguh. Jadi tidak ada kepentingan parpol dengan operasional," tegas dia.
Hingga pukul 16.45 WIB, KPI masih melakukan mediasi dengan tvOne yang diwakili Talent Manager tvOne, Indiarto Priadi.
Sebelumnya PD melaporkan tvOne dan MetroTV ke KPI karena dua stasiun TV ini dinilai bertendensi politis dalam pemberitaannya.
"Setelah kami teliti dan amati, kami menemukan ada kecenderungan tendensi politis dalam pemberitaan yang berkaitan dengan Partai Demokrat, yaitu pemberitaan dari tvOne dan MetroTV," kata Ferry kepada wartawan dalam jumpa pers di Kantor KPI, Jl Gajah Mada, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Dalam pengaduannya ke KPI, PD mempermasalahkan status pemilik dari dua stasiun tersebut. Menurut mereka, kepemilikan tvOne dan MetroTV yang dimiliki pihak terkait dengan partai politik mempengarui objektifitas pemberitaan kedua media tersebut.
"Pemilik tvOne yang kami anggap memiliki kedekatan dengan Partai Golkar dan MetroTV yang pemiliknya memiliki kedekatan dengan ormas Nasdem. Sehingga pemberitaannya, menurut pengamatan kami, dari sisi jurnalistik maupun framing terdapat tendensi politik," jelas Ferry.
"Juga terkait penyebutan orang-orang Demokrat yang diduga bermasalah. Padahal, sebenarnya belum sampai pada status hukum. Ini kan namanya framing," tuturnya.
(nwk/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini