BK DPR pun mengingatkan Sekjen agar segera menutup Coffee Shop tersebut. Selama ini diduga, para calo-calo anggaran kerap bernegosiasi di coffe shop.
"Kami kan sudah merekomendasikan. Sekarang eksekusi di tangan Sekjen. Sebaiknya segera ditutup," desak Wakil Ketua BK DPR, Siswono, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/2/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menganggu arsitektur Gedung DPR. Kalau masuk Gedung Mahkamah Agung mau di depannya ada Coffee Shop? Disitu kan turunnya tamu soal jadi arsitektur saja," kata Siswono.
Eksekusi penutupan warung kopi berkelas ini sepenuhnya di tangan Sekjen DPR. "Tanya sekjen ya," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan BK DPR merekomendasikan penutupan Coffee Shop DPR. Keberadaan warung kopi di kompleks parlemen ini dipandang jadi tempat berkumpul calo anggaran.
Pimpinan DPR pun telah sepakat menutup Coffee Shop ini. Penutupan Coffee Shop ini bagian dari reformasi total DPR. Coffee Shop ini milik anggota FPD DPR.
(van/ndr)