Deplu AS pada Kamis (23/2/2012) waktu setempat sebagaimana dilansir AFP, menyebutkan organisasi berusia 3 tahun itu berada di balik serangan bom di sebuah gereja di Jawa pada September 2011, serangan mematikan pada polisi-polisi, dan perampokan-perampokan bank yang bertujuan untuk mengumpulkan uang guna mendapatkan persenjataan dan material bom.
"JAT berusaha untuk mendirikan negara Islam di Indonesia, dan telah melakukan sejumlah serangan pada personel pemerintah Indonesia dan warga sipil untuk mencapai tujuan ini," kata Deplu AS dalam sebuah pernyataan.
Sekadar diketahui, Polri menyebut para terduga teroris yang terlibat bom Cirebon dan Solo dibaiat oleh Ustad Abu Bakar Ba'asyir. Namun sang ustad, menolak dilibatkan dalam aksi-aksi tersebut. Ba'asyir justru menuding, jaringan itu didikan seorang ustad beraliran keras di Cirebon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(nrl/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini