"Insiden tragis ini merupakan contoh lain kebrutalan tak tahu malu rezim Assad," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland kepada kantor berita AFP, Selasa (23/2/2012).
Koresponden perang Amerika, Marie Colvin yang bekerja untuk media Inggris, Sunday Times dan jurnalis foto Prancis, Remi Ochlik tewas di Kota Homs, Suriah saat pasukan Assad melancarkan serangan di kota tersebut. Tiga jurnalis Barat lainnya terluka dalam serangan ke pusat media di Distrik Baba Amr tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya meminta pemerintah Suriah untuk secepatnya menghentikan serangan-serangan dan menghormati kewajiban kemanusiaannya," tegas Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Alain Juppe.
Dikatakan Juppe, dirinya juga telah memanggil Dubes Suriah "untuk mengingatkan dia bahwa perilaku pemerintah Suriah tak bisa ditolerir."
Sementara Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyebut insiden tersebut sebagai sinyal lebih lanjut bahwa Assad harus meletakkan jabatannya.
"Ini menunjukkan bahwa cukup sudah, rezim ini harus pergi. Tak ada alasan mengapa rakyat Suriah tak berhak menjalankan hidup mereka, dengan bebas menentukan takdir mereka sendiri," kata Sarkozy.
Kecaman terhadap rezim Assad juga datang dari pemerintah Rusia dan Inggris.
"Pemerintah di seluruh dunia punya tanggung jawab untuk bertindak atas kenyataan itu -- dan meningkatkan upaya kita untuk menghentikan kampanye teror keji rezim Assad di Suriah," tandas Menlu Inggris William Hague.
(ita/nrl)