"Kita nanti kalau sudah fokus pembunuhannya, kita dalami lagi motifnya. Apakah motif sebelumnya itu yang dijadikan dasar pembunuhan, atau apakah ada motif lainnya," jelas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/2/2012).
Seperti diketahui, dari lima anak buah John Kei yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, mereka mengaku membunuh Ayung lantaran fee atas tugas-tugas yang dibebankan kepada kelompok tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rikwanto mengatakan, John Kei tidak hanya mengenal mendiang Ayung alias Tan Hari Tantono (50) dalam waktu singkat. John Kei sudah memiliki kedekatan dengan Ayung sebagai rekan bisnis.
"Korban yang jelas kenal dekat dengan tersangka JK (John Kei) dan kelompoknya, bukan orang yang satu-dua hari baru kenalan. Dari keterangan yang kita himpun, kedekatan itu sudah lama," paparnya.
Sebagai rekan bisnis yang menyediakan jasa dalam penagihan utang (debt collector), Ayung sudah lama menggunakan tenaga anak buah John Kei.
"Ayung ini sering gunakan jasa JK (John Kei) dan anak buahnya," katanya.
Bila memang sering menggunakan jasa John Kei dan anak buahnya, lalu mengapa kelompok ini membunuh Ayung? "Inilah yang sedang kita dalami, motifnya apa sebenarnya," katanya.
Ia melanjutkan, penyidik saat ini memfokuskan penyidikan terhadap para tersangka lebih dulu. Dugaan motif lain, masih dikembangkan oleh penyidik.
"Motif ini kan disampaikan tersangka. Yang jelas kita fokuskan siapa berbuat apa dalam kasus pembunuhan ini," tutupnya.
Seperti diketahui, John Kei ditangkap di Hotel C'One Pulomas, Jakarta Timur pada Jumat (17/2) malam lalu. Polisi menyatakan, John Kei terlibat dalam pembunuhan Ayung di kamar 2701 Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Selasa (27/1) lalu.
(mei/lh)