"Warga sangat resah, waktu itu juga ada dua orang yang diterkam harimau," kata Hasan, salah seorang pekerja di perkebunan karet di kawasan Merangin, kepada detikcom, Senin (20/2/2012).
Hasan mengatakan, kawasan yang ditinggalinya merupakan daerah perkebunan karet dan kelapa sawit. Para penyadap getah karet sangat takut ketika melakukan penyadapan pada siang hari. "Kita takut kalau tiba-tiba diterkam dari belakang," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasan mengatakan, suasana makin mecekam saat malam tiba. Dia berharap bisa langsung bertindak menangkap si raja hutan. "Kita harap bisa segera ditangkap," katanya.
Harimau menyerang dua warga Merangin beberapa hari yang lalu. Seorang korban bernama Mardi (42), sementara seorang lainnya belum diketahui identitasnya. Mardi selamat setelah berhasil memanjat pohon.
"Tapi kaki kirinya sempat dicakar harimau. Saat ini dia masih dirawat di RS setempat," kata Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Merangin, Syafri.
Dua minggu sebelumnya, seorang warga juga diterkam harimau. Ia tewas, separuh organnya disantap karnivora ganas tersebut. Belum diketahui, apakah dua warga itu diserang harimau yang sama. Namun dipastikan harimau tersebut liar, tidak berasal dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
(nal/nrl)