Pengamat: Polisi Milik Semua Pihak, Bukan Milik Orang 'Khusus'

Pengamat: Polisi Milik Semua Pihak, Bukan Milik Orang 'Khusus'

- detikNews
Minggu, 19 Feb 2012 07:53 WIB
Jakarta - Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan, pengawalan pribadi, khsususnya di jalan raya, yang dilakukan kepolisian dikhawatirkan dapat menimbulkan kecemburuan. Polisi seharusnya tidak mengawal kepentingan-kepentingan orang-orang 'khusus', karena polisi adalah milik negara dan semua pihak.

"Janganlah mengawal orang-orang khusus. Jangan membeda-bedakan kepentingan pribadi. Polisi itu milik semua pihak," kata Bambang saat dihubungi detikcom Minggu (19/02/2012).

Dosen pascasarjana bidang Ilmu Kepolisian UI ini menambahkan, karena polisi merupakan milik negara sudah seharusnya polisi melakukan tugas-tugas pengawalan untuk kepentingan negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang tidak mempermasalahkan bila polisi melakukan pengawalan untuk kepentingan umum seperti pengawalan ambulans, konvoi militer, atau acara-acara seremonial.

"Tapi kalau mengawal untuk kepentingan pribadi ini malah akan menimbulkan kecemburuan," tegasnya.

"Saya kira yang seperti ini harus dihilangkan dan dihentikan saja. Pengawalan harusnya untuk kepentingan umum," imbuh Bambang.

Sebuah mobil sport Ferrari merah dua penumpang menarik perhatian pengendara di kawasan Kuningan, Jaksel bersama pengawalan polisi yang mengunakan mobil patroli tipe Mitsubishi Lancer GT dengan nopol 71123 VII, Sabtu (18/2) sekitar pukul 12.00 WIB.

Kedua mobil ini berjalan beriringan. Mobil polisi dengan sirinenya yang menyala membuka jalan dengan meminta mobil lain menepi memberi jalan mobil mewah ini. Kadang-kadang sopir mobil mewah ini sengaja berhenti sesaat sampai jalan di depannya longgar cukup panjang, kemudian menancap gas agak kencang.

Karena sebuah mobil mewah ini, kemacetan Jl Mampang Prapatan mengarah ke Jl Warung Buncit tambah padat. Sejumlah mobil yang tidak sabar pun terus membunyikan klakson.

Iring-iringan mobil ini melaju cukup kencang. Bahkan mengalahkan sepeda motor yang harus naik-turun trotoar karena banyaknya mobil yang memakan bahu jalan karena sirine mobil patroli yang mengawal Ferrari tersebut. Setelah melewati perempatan KFC Mampang Prapatan, iring-iringan sudah tak terlihat lagi.


(arb/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads