"Semua orang tahu persoalan cuaca dipengaruhi oleh iklim, yaitu pembakaran CO. 40 Persen dari C0 adalah deforestasi, termasuk karena adanya pembukaan hutan dan tanah. Karena itu pembukaan tanah dan lahan harus ada moratorium," kata Emil Salim.
Pendapat Emil tersebut disampaikan dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Kehormatan Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan Indonesia, di Menara Kuningan, Jakarta, Jumat (17/02/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Emil, selain menghentikan sementara pembukaan lahan, pemerintah juga perlu memperhatikan masalah energi industri. Namun, di antara itu semua, yang paling wajib dilakukan adalah menghentikan penebangan hutan atau deforestasi.
Di tempat yang sama, Hasroel Thayeb selaku Dewan Pakar PERWAKU mengatakan bahwa mengganti sumber daya alam dengan energi terbarukan bisa dilakukan tanpa merusak rencana pembangunan nasional.
"Selalu ada jalan untuk mengatasi kelangkaan sumber daya alam, dan sekarang tinggal kita yang harus memikirkan supaya kita dapat memasuki celah yang ada," ujarnya.
Hasroel juga menilai, kebutuhan energi dunia saat ini seolah tidak dapat dihindari dan selalu terjadi peningkatan kebutuhan dari negara-negara berkembang. Keadaan ini tentu berbenturan dengan ketersediaan sumber daya alam yang ada khususnya sumber daya alam yang yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable).
(mad/mad)