PBB Dukung Resolusi untuk Suriah

PBB Dukung Resolusi untuk Suriah

- detikNews
Jumat, 17 Feb 2012 08:35 WIB
Indonesia - BBC - Bashar Jaafari


Dubes Suriah untuk PBB Bashar Jaafari menilai resolusi PBB ini akan kontra produktif.

Setelah melakukan pemungutan suara Sidang Umum PBB menyetujui resolusi yang isinya mengutuk kekerasan terhadap hak asasi manusia di Suriah dan menyerukan penghentian kekerasan sesegera mungkin.

Delegasi Mesir yang menyampaikan usulan resolusi ini dan mendesak semua delegasi memberikan konsensus yang akan menjadi pesan kuat bagi pemerintahan Suriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mendesak pemerintah Suriah memenuhi desakan Liga Arab dan rakyat Suriah untuk menghentikan kekerasan," kata Wakil Duta Besar Mesir untuk PBB, Osalam Abdelkhalek.

Selain seruan itu, resolusi yang disponsori Liga Arab ini juga mendesak agar Presiden Bashar al-Assad segera menyerahkan jabatannya.

Resolusi tak mengikat ini diadopsi untuk mendukung rencana Liga Arab yang bertujuan untuk menghentikan kekerasan yang sudah menewaskan lebih dari 7.000 orang itu.

Resolusi ini mengambil model serupa dengan rancangan resolusi yang diajukan ke Dewan Keamanan yang kemudian diveto Rusia dan Cina.

Tak seperti resolusi Dewan Keamanan, resolusi ini tidak memiliki legalitas hukum, meski demikian wartawan BBC Barbara Plett mengatakan dukungan resolusi ini diharapkan menjadi tambahan tekanan politik bagi Damaskus untuk segera mengakhiri kekerasan.


Mendorong perang saudara.



Namun, Duta Besar Suriah Bashar Jaafari mengkritik resolusi ini dan menganggap langkah PBB itu akan memperburuk krisis dan mendorong munculnya kelompok teroris.

"Resolusi ini akan menciptakan krisis lebih buruk dan menambah kekerasan di seluruh kawasan," kata Jaafari.

Seperti biasa, Cina dan Rusia menolak langkah PBB ini. Kedua negara bersikukuh menolak apa yang mereka sebut sebagai perubahan rezim yang dipaksakan dan memunculkan kekhawatiran kemungkinan keterlibatan militer internasional.

Sebelum pemungutan suara digelar, Wakil Duta Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov mengatakan resolusi itu tidak berimbang sehingga Moskow tak akan mendukungnya.

"Resolusi itu hanya menekan pemerintah dan tak menyebut kelompok oposisi sama sekali," kata Gatilov.

Selain Cina dan Rusia, Venezuela juga menyatakan penolakannya karena resolusi itu tidak menghormati kedaulatan Rusia dan digunakan oleh sejumlah kelompok untuk menciptakan perang saudara dalam skala besar.

Sebanyak 137 negara mendukung resolusi Suriah, 12 negara menolak dan 17 negara lainnya abstain.


(bbc/bbc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads