"Kami ini disini sebagai korban, bukan sebagai pelaku," tutur Ketua Umum FPI, Habib Rizieq, saat mengadu ke DPD, di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/2/2012).
Menurutnya, apa yang ditampilkan di media tentang peristiwa tersebut tidak utuh. Sehingga itu menimbulkan gerakan penolakan FPI di Bundaran HI, yang terjadi beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Media kalau mau memberitakan, beritakanlah yang benar. Jangan menyudutkan," tegasnya.
Sementara itu senada dengan Habib Rizieq, Wakil Ketua DPD La Ode Ida menyatakan opini masyarakat sedikit banyak terbentuk oleh media. Media diharapkan memberitakan pemberitaan yang lebih berimbang.
"FPI, sampai tahap ini belum melakukan hal yang melanggar hukum atau dilarang dibekukan. Proses pencitraan yang berkembang di masyarakat, juga akibat pemberitaan media yang tidak berimbang," tutur La Ode.
Sebelumnya, beberapa anggota Front Pembela Islam (FPI) yang datang dari Jakarta tak bisa turun di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sejumlah warga menolak kedatangan mereka untuk pelantikan pengurus FPI di Palangkaraya. Warga pun melakukan sweeping.
Kurang lebih 2,5 jam, akhirnya warga membubarkan diri. Warga diumumkan kalau akhirnya Rizieq dan anggotanya tidak jadi mendarat di Palangkaraya. Tokoh masyarakat yang berdemo pun membuat surat pernyataan maaf atas kejadian tersebut.
Selama 2,5 jam itu pula, operasional Bandara Tjilik Riwut pun terganggu karena warga masuk ke area apron. Setelah membubarkan diri, bandara kini sudah berjalan normal.
(riz/gah)