"Secara teoritis kasus pembunuhan ini, pelaku memiliki kecenderungan antisosial dan psikopat," ujar ahli Psikologi Forensik Universitas Surabaya, Yusti Probowati, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (16/2/2012).
Dalam teori psikologi, seorang yang masuk dalam ketegori psikopat cenderung tidak mengikuti aturan yang ada dan memiliki egosenteris yang sangat tinggi. "Pasti ada yang salah dari masa kecil dia (Mujianto) sehingga aturan itu tidak dipahami scara baik," kata Yusti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Egosentrisnya tinggi yang menyebabkan dia melakukan hal yang di luar batas. Itu yang terjadi," ucapnya.
Yusti menyebut masalah yang dihadapi oleh Mujianto berada pada dirinya sendiri, bukan dari lingkungannya. "Yang intinya dia sendiri agak sulit menerima yang melukai dirinya," kata Lita.
Mujianto dalam pengakuannya ke polisi telah meracuni 15 orang, namun yang baru terungkap 6 orang. Kasus ini terungkap setelah dua korban selamat, Muhammad Fais (28) dan Sumartono (47), melapor ke polisi. Pelaku dibekuk di rumah J, Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk. Di tempat itu, pelaku pernah bekerja sebagai pembantu dan merangkap sebagai pasangan homo J.
(fiq/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini