"Jumlah sampah yang dihasilkan Jakarta sampai saat ini mencapai 6.500 ton per hari dan setiap harinya naik 5 persen tiap tahunnya," kata Kepala Suku Dinas Kebersihan DKI, Eko Bharuna, dalam rilisnya, Kamis (9/1/2012).
Eko mengatakan 6.500 ton sampah ini dihasilkan oleh penduduk Jakarta yang pencapai 10 juta orang. Sampah-sampah tersebut diangkut 1.100 truk pengangkut sampah yang melayani warga Jakarta tiap harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu cara untuk mengatasi masalah sampah ini, Pemrov DKI mengembangkan pengolahan sampah berbasis teknologi melalui sistem Intermediate Treatment Facility (ITF). Pelaksanaan ITF mengajak peran serta swasta.
"Kita fokus pada pembangunan Tiga fasilitas ITF di Cakung Cilincing, Sunter dan Marunda untuk mempercepat pengolahan sampah dan mengurangi sampah yang dibuang ke Bantar Gebang," sambungnya.
Eko menyatakan ITF Cakung Cilincing sudah beroperasi sejak Agustus 2011 dengan kemampuan sampah rata-rata 500 ton per hari. Sampah yang masuk ke ITF tersebut bisa diolah menjadi BBG/listrik, briket sampah, kompos.
"ITF Marunda akan segera dibangun dengan fasilitas pengelolaan sampah di sungai dan laut di kawasan Marunda. Fasilitas ini akan dilengkapi dukungan armada kapal pembersih sampah pantai," jelasnya.
Selain berbagai fasilitas itu, Eko mengatakan penanggulangan masalah sampah Jakarta juga harus melibatkan masyarakat. "Kita adakan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat untuk melaksanakan konsep 3R (reduce, reuse, recycle)," ucapnya.
(nal/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini