"Saya persilakan anggota TNI untuk pukul. Saya juga wakafkan jasad saya di Kodam ini. Apabila ada kericuhan, saya siap turun dari jabatan saya," kata Waris.
Hal ini disampaikan Waris saat menghadiri apel gelar pasukan pengamanan unjuk rasa di parkir Timur Senayan, Jakarta, Rabu (1/2/2012) mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Waris mengatakan TNI dan Polri tetap mengutamakan sikap persuasif dalam mengantisipasi unjuk rasa buruh yang rencananya akan dilakukan pada 2 Februari.
"Kita menghargai mereka yang melakukan desakan moral karena itu merupakan hak mereka. Beberapa waktu lalu, kita juga ikut menjaga unjuk rasa di Cikarang dan kita bisa mengendalikan itu dengan baik.
Menurut dia, posisi TNI ada di belakang dan di sentra-sentra yang dianggap vital. "Yang berhadapan langsung dengan masyarakat adalah pihak kepolisian," ujar dia.
Puluhan ribu buruh di Tangerang mengancam akan menduduki tol Jakarta-Tangerang dan Bandara Soekarno-Hatta pada 9 Februari 2012 jika perundingan pada 1 Februari menemui jalan buntu.
(aan/nrl)