"Mengecam konflik sampang yang mengatasnamakan agama. Islam itu mengajarkan toleransi, NU mengecam segala tindak kekerasan," kata Ketua Umum PBNU, Said Agil Siradj, saat ditemui wartawan di kantornya, Jl Kramat Raya, Jakarta, Selasa (3/1/2012).
Menurutnya, aksi kekerasan bukanlah ciri pendekatan konflik dalam agama Islam, dan tidak sesuai dengan semangat NU. Said menilai ada pihak ketiga yang berperan dalam memicu aksi kekerasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan kerukunan intern umat Islam yang selama ini tetap berjalan baik di daerah lain. Menurutnya, konflik yang terjadi merupakan permasalahan internal pesantren.
"Ini konflik keluarga bukan sunni syiah, bukan NU syiah, buktinya di Jateng, di Jabar tidak ada masalah. Entah itu rebutan santri, rebutan wakaf yang jelas ini harus dilokalisir," lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, amuk massa dilakukan warga Dusun Nengkrenang Desa Karang Gayam Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura, dipicu penganut faham syiah yang melanggar perjanjian kesepakatan dengan warga setempat.
(lia/lia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini