"Tunjukkan saja di jalan apa (membuat tato), jadi kami lebih mudah menyelidiknya," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali Nyoman Sutedja ketika dihubungi Selasa, (27/12/2011).
Sutedja menambahkan, pihaknya belum menerima surat resmi pemerintah Australia terkait warganya yang mengaku tertular HIV akibat membuat tato di Bali. "Kami terima baru sebatas pemberitahuan dari Konsulat Australia di Denpasar," kata Sutedja menambahkan, sejak isu itu merebak, pihaknya telah melakukan investigasi ke studio tato di kawasan wisata.
Sebelum kasus ini merebak, pihaknya telah melakukan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS melalui jarum suntik. Diskes Bali bekerjasama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Komisi Penanggualangan AIDS (KPA) dan Puskemas. "Kita ingatkan hati-hati menggunakan jarum dan mengganti jarum suntik yang sudah terpakai dengan yang baru," kata Sutedja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(gds/anw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini