Tak Total Dukung SBY, Jatah Menteri PKS Wajar Berkurang

Tak Total Dukung SBY, Jatah Menteri PKS Wajar Berkurang

- detikNews
Rabu, 19 Okt 2011 05:46 WIB
Jakarta - Seperti diketahui PKS harus kehilangan salah satu menterinya dalam jajaran Kabinet Indonesia bersatu jilid II pasca reshuffle semalam. Hal itu dinilai wajar. Kenapa?

Menurut pengamat politik UI Andrinof Chaniago, sejak semula PKS tidak mendukung penuh pemerintah SBY dan Boediono. Melainkan mendukung pada saat akhir pemilihan umum 2009 lalu.

"Jatah menteri PKS sebelumnya terlalu banyak mengingat mereka baru mendukung belakangan. Ibaratnya tidak mendorong sejak pool tapi hanya dari terminal," kata Andrinof saat dihubungi detikcom, Rabu (19/10/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara hilangnya satu kursi bagi partai Demokrat dinilai sebagai bentuk pengorbanan. Kalau PKS tidak sendiri.

"Itu hanya menunjukkan Partai Demokrat mau berkorban, hanya sebagai alasan yang enak. Tak lebih dari itu," ujarnya.

Namun hilangnya satu kursi itu rupanya tidak menjadi masalah bagi partai berlambang logo bintang Mercy tersebut. Selama reshuffle ditujukan untuk efektivitas kinerja kementerian.

"Demokrat apapun yang diputuskan presiden terbaik dan Demokrat pasti dukung penuh. Dan reshuffle pasti semangat untuk meningkatkan kinerja," tutur Wasekjen PD, Saan Mustopa, kepada wartawan, Selasa (18/10) malam.

Sementara PKS menilai pengurangan menteri itu dilakukan sepihak. Oleh karenanya PKS akan menggelar rapat Majelis Syuro bulan depan untuk mengambil sikap tetap di koalisi atau tidak.

"Dengan adanya pengurangan menteri dari PKS dengan sepihak dan hanya pemberitahuan, ini akan menjadi pertimbangan dalam musyawarah Majelis Syuro pertengahan november. Di Majelis Syuro segala opsi terbuka,"tutur Mahfudz, Selasa (18/10) malam.

(feb/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads