Salah satu buruh migran yang sukses sekembali dari merantau di negeri orang adalah Mudiyono (36). Warga Dusun Barisan, Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang ini bekerja di Korea selama dua tahun. Kini hasil dia merantau bisa dimanfaatkan bapak satu anak ini untuk membuka usaha percetakkan serta grosir pulsa elektrik.
Usaha yang dirintis sejak Tahun 2000 itu kini berkembang dan menjadi penopang kebutuhan hidup dirinya bersama keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada lowongan untuk ke Korea, di perusahaan kapal. Saya pun berangkat dengan biaya utang kepada kakak sebesar Rp 3,5 juta," tuturnya seraya mengaku berangkat Tahun 1997.
Datangnya krisis di tanah air memberikan berkah terhadap dirinya yang kala itu menerima gaji sebesar 3.360 won atau setara dengan Rp 20 juta. "Saat itu moneter dolar naik, jadi gaji saya jadi besar," ungkapnya.
Hingga akhirnya selama dua tahun dirinya bekerja di galangan kapal itu. Pascapulang dari tempat bekerja Mudiyono langsung menutup utang-utangnya serta merenovasi rumah milik kakak pertamanya yang kala itu memberikan utang untuk modal berangkat.
Sisa uang kemudian dia gunakan untuk membangun sebuah rumah bersama tempat usaha di depannya. Sesuai tujuan awal dirinya bekerja ke luar negeri untuk memperbaiki ekonomi.
"Setelah renovasi rumah kakak, saya bangun rumah ini dan membuat tempat usaha," beber suami Ririn Dwi ini.
(bdh/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini