Mantan Bupati Bengkalis Bantah Kenal Dekat Panji Gumilang

Mantan Bupati Bengkalis Bantah Kenal Dekat Panji Gumilang

- detikNews
Senin, 09 Mei 2011 12:55 WIB
Pekanbaru - Mantan Bupati Bengkalis, Syamsurizal membantah keras mengenal dekat sosok Panji Gumilang pemilik Ponpes Al Zaytun yang diduga imam NII KW 9. Dia juga membantah telah memberikan proyek ratusan miliar rupiah kepada Ponpes Al Zaytun.

"Itu fitnah, kalau saya dituding kenal dengkat Panji Gumilang. Dan Pemkab Bengkalis tidak pernah memberikan proyek pembangunan ponpes di Pulau Rupat," kata Syamsurizal dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (9/5/2011) di Pekanbaru.

Menurutnya, dia hanya kenal dengan Panji Gumilang saat akan memasukkan anaknya bersekolah di Ponpes Al Zaytun. Saat itu, dia mengenal Panji dalam kapasitas sebagai walimurid. Namun setelah anaknya bersekolah selama satu bulan, Syamsulrizal mengeluarkan anaknya karena ada isu NII KW 9 tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak saya paling lama sekolah hanya satu bulan di Ponpes Al Zaytun. Setelah itu saya keluarkan karena ada isu NII saat itu. Itu saya lakukan demi menjaga kemungkinan yang tidak diinginkan," kata Syamsurizal.

Terkait dana ratusan miliar rupiah yang disebut-sebut untuk membangun Ponpes Al Zaytun di Pulau Rupat, Syamsurizal juga membantahnya. Waktu itu pihak Pemkab Bengkalis hanya akan membangun sekolah Islam terpadu. Pembangunan itu awalnya akan meniru konsep dan gedung Ponpes Al Zaytun.

"Waktu itu kita idenya akan meniru sebagaimana Ponpes Al Zaytun. Tapi bukan bekerjasama dengan ponpes tesebut. Jadi sama sekali tidak benar kalau pembangunan sekolah Islam terpadu itu dikerjakan pengelola Al Zaytun," kata Syamsurizal.

Pembangunan sekolah islam terpadu yang awalnya akan dibangun seperti ponpes Al Zaytun itu akhirnya dihentikan. Hal itu dilakukan, karena adanya isu soal NII KW 9 tersebut.

"Karena kita mendengar adanya NII di Ponpes Al Zaytun, akhirnya konsep pembangunan sekolah islam terpadu yang akan meniru Al Zaytun kita batalkan. Ini kita lakukan agar kelak sekolah Islam terpadu itu tidak menimbulkan fitnah sebagai bagian dari Ponpes Al Zaytun," kata Syamsurizal.

Karena pembangunan itu dibatalkan, kata Syamsurizal, akhirnya konsep sekolah Islam terpadu itu pun diubah menjadi Sekolah Pertanian Terpadu. Sekarang sekolah itu selesai dibangun dan sudah beroperasi.

"Tidak ada sama sekali saya memberikan proyek kepada Panji Gumilang. Pembangunan sekolah pertanian terpadu itu bukan dikerjakan pihak Ponpes Al Zaytun," kata Syamsurizal.

Sebelumnya, Fraksi PKS DRPD Bengkalis mempertanyakan proyek Al Zaytun senilai Rp 103 miliar yang mangkrak di Pulau Rupat. PKS meminta agar DPRD Bengkalis meminta tanggung jawab Syamsurizal.

"Yang kita soroti saat ini adalah ponpes yang dibangun mantan Bupati Bengkalis bersama Panji Gumilang telah selesai, namun tidak ada aktivitasnya. Syamsurizal harus bertanggungjawab atas pembangunan tersebut," tegas Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Bengkalis, Azmi R Fatwa, Rabu (4/5) lalu.

Proyek Al Zaytun kedua ini juga dibenarkan mantan Bendahara Desa NII KW 9, yang tidak mau disebut namanya. Dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (4/5) dia mengatakan anggota NII KW 9 pernah dikerahkan untuk mewujudkan Al Zaytun kedua di Bengkalis. Rencananya, Al Zaytun Bengkalis itu akan menjadi sentra kegiatan NII KW 9 di Indonesia, selain di Indramayu.

"Tujuannya masjid itu akan dijadikan sentra kedua anggota. Sama persis konsep dan fungsinya seperti Ponpes Al Zaytun milik Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang dipimpin Panji Gumilang di Indramayu, Jabar," jelas B kepada detikcom

(cha/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads