seiring peningkatan debit air di Bengawan Solo.
Peningkatan debit air di sungai terpanjang di Jawa tersebut dikarenakan hujan yang merata di kawasan hulu pada Senin siang hingga petang kemarin. Akibatnya suplai air
cukup besar dari anak-anak sungai Bengawan Solo yang berasal dari Wonogiri,
Sukoharjo, Klaten, maupun Karanganyar yang masuk Bengawan Solo, semakin
menambah tingginya air.
Bahkan karena tingginya debit air akibat derasnya hujan yang panjang, tanggul salah satu anak sungai Bengawan Solo di Weru, Sukoharjo, jebol pada Senin petang. Akibatnya air sungai membanjiri permukiman maupun areal pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
mencapai 8,52 meter diukur dari dasar sungai. Ketinggian itu telah memasuki Siaga III,
level tertinggi untuk kesiagaan bencana banjir. Pada kondisi itu telah terjadi back water
atau aliran air kembali ke arah hulu anak-anak sungai sehingga menyebabkan luapan air.
Akibatnya sejumlah kawasan di Kota Solo tergenang air cukup tinggi. Di antaranya adalah di Kelurahan Sewu, Pusangsawit, Jagalan, dan Gandekan, yang berada di sisi
barat Bengawan. Kondisi serupa juga terjadi di desa-desa bantaran di Kecamatan Grogol
dan Mojolaban, Sukoharjo yang berada di sisi timur Bengawan Solo.
Hingga Selasa pagi, genangan air masih terlihat di kawasan langganan banjir tersebut,
meskipun sudah semakin terlihat menyusut dibanding pada malam harinya. Banyak
lokasi yang tergenang adalah akibat luapan air tadi malam, karena saluran alir cukup
sempit sehingga air genangan kesulitan kembali ke bawah.
Meskipun demikian, kondisi luapan Bengawan kali ini tidak banyak mengganggu aktivitas warga, kegiatan sekolah siswa, maupun perkantoran karena bertepatan dengan
hari libur nasional.
Informasi yang didapatkan dari pos pemantauan pintu Jurug, Solo, Selasa (7/12/2010),
pukul 10.00 WIB ketinggian muka air tercatat mencapai 7,44 meter atau telah turun
pada level Siaga I.
(mbr/nwk)