"Untuk penyiapan pidato Presiden, dapat kami sampaikan bahwa anggaran sebesar Rp 1,9 miliar itu sesungguhnya gabungan dari tiga komponen yaitu anggaran penyusunan naskah pidato, anggaran percetakan naskah pidato, dan anggaran pendidikan dan pelatihan pidato," ujar Mensesneg Sudi Silalahi dalam Raker Komisi II DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/10/2010).
Sudi kemudian merinci anggaran yang diperlukan. Untuk membuat naskah pidato Presiden saja, diperlukan anggaran ratusan juta rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudi mengatakan, anggaran terbesar digunakan untuk biaya percetakan. Pidato Presiden dicetak halus dengan biaya hingga Rp 1 miliar lebih.
"Porsi terbesar dianggarkan untuk biaya percetakan pidato kenegaraan dan pidato awal tahun, sebesar Rp 1,134 miliar. Biaya percetakan sebesar itu direncanakan dengan asumsi tiga kali pidato kenegaraan di bulan Agustus 2011, pidato kenegaraan di DPR, pidato RAPBN, dan pidato pembangunan di DPD," paparnya.
Selain itu, Setneg juga menganggarkan khusus untuk pelatihan menyusun pidato SBY. Diharapkan banyak tenaga yang ahli membuat Pidato Presiden yang memang harus dibuat dengan kesempurnaan.
"Pelatihan komponen pendidikan dan latihan (diklat) penyusunan pidato dengan porsi anggaran Rp 431,632 juta. Anggaran itu untuk pusdiklat Setneg yang menyelenggarakan pelatihan penyusunan naskah pidato Presiden," tandasnya.
(van/gun)