Sejumlah koleksi yang hilang diantaranya, satu buah perhiasan emas berbentuk bulan sabit, empat buahย lempengan silhuette, satu buah topeng emas, satu buah lempeng emas, dua buah lempengan perak, 19ย buah fragmen perhiasan.
Selanjutnya satu buah perhiasan berbentuk ular, satu buah patung Dewi Tara, satu buah patung Avalokiteswara, satu buah fragmen berlapis emas, enam buah kalung bandul motif binatang, lima buah kalung bandul motif buah, dua buah kalung untir, tiga buah kalung manik-manik, empat buah kalung bandul dan tiga buah bandul motif bulan sabit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benda koleksi yang hilang berada tiga almari kaca yang di ruangan koleksi emas," kata Kepala Unit Reskrim Polsektabes Gondomanan, Ipda Wahyu, di Mapolsek Gondomanan, Rabu (11/8/2010).
Saksi yang pertama kali mengetahui benda-benda itu hilang dicuri adalah karyawan museum, Bambang Suprayogi. Saat itu, Bambang melihat ada pecahan kaca di ruang kerjanya yang berdekatan dengan lokasi penyimpanan koleksi emas yang hilang.
"Dia kemudian mencariย asal pecahan kaca ternyata dari almari kaca penyimpanan koleksi emas dan sejumlah koleksi emas kuno sudah hilang," ungkap Wahyu.
Pelakunya Orang Dalam
Menurut dia, Bambang Suprayogi bersama rekan kerjanya Muji Taryono kemudian segera melaporkan kasus pencurian itu. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian atas kasus pencurian benda purbakala tersebut.
Polisi menduga, pelaku pencurian adalah orang yang sudah memahami dan mengetahui secara persis penyimpanan koleksi emas museum. Berdasar keterangan sementara, museum tertua di Yogyakarta itu hanya dijaga dua orang satpam pada siang hari dan satu orang satpam pada malam hari.
"Pelaku juga tahu seluk beluk dan nilai emas yang ada di museum. Kasus ini langsung ditangani Poltabes Yogyakarta," ungkapnya.
(bgs/lh)