Duta besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer akan menobatkan Sangkot Marzuki menjadi anggota Kehormatan Selasa (26/1/2010). Sebelumnya, Hartato Sastrosoenarto (1992), Ali alatas (1995) dan Frans Seda (1999) telah dianugerahi hal serupa.
Lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 2 Maret 1944, Sangkot Marzuki adalah Direktur Lembaga Eijkman sejak 1992. Dalam riwayatnya, Sangkot menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1968, dan menyelesaikan masternya di Universitas Mahidol, Bangkok, Thailand pada tahun 1971.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai menamatkan gerlar akademiknya, pada tahun 1993, Sangkot pernah diundang Menristek kala itu, B.J Habibie untuk membangun kemampuan biologi molekul di Indonesia dengan dihidupkannya kembali Lembaga Eijkman.
Saat ini, selain menjadi Direktur Eijkman, penerima Bintang Mahaputra Utama pada 2009 ini pun masih memegang jabatan sebagai profesor bidang ilmu penyakit dalam di Universitas Monash dan Guru Besar Luar Biasa di universitas unggulan di Indonesia.
Praktis, dengan mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Indonesia dan Anggota Kehormatan dari Order of Australia, Sangkot pun akan menjadi penerima penghargaan tertinggi warga sipil dari dua negara, Indonesia dan Australia.
(amd/lrn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini