Namun tahun 2009 lalu, James berhasil menginjakkan kakinya di Arkansas, AS. Itu merupakan satu dari dua kunjungannya ke AS tahun 2009 yang luput dari pemberitaan.
Kedatangan kembali James ke AS menimbulkan pertanyaan tajam bagi Departemen Luar Negeri AS di bawah komando Hillary Clinton. Bagaimana dan kenapa milyuner asing yang terkena skandal era Clinton bisa mendapatkan visa AS. Padahal selama pemerintahan mantan Presiden AS George W Bush, dia tak bisa masuk ke AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus itu menyebabkan James dan perusahaan milik keluarganya, Lippo Group, dikenai denda US$ 8,6 juta. Penalti terbesar dalam sejarah pelanggaran pendanaan kampanye di AS.
Menurut James, seperti dilansir Washington Post, Selasa (5/1/2010), dirinya tidak berjumpa dengan keluarga Clinton selama perjalanannya ke AS tahun 2009 tersebut. Namun diakuinya dia membayar US$ 20 ribu untuk menjadi anggota Clinton Global Initiative, pertemuan tahunan figur-figur terkemuka di bidang politik, bisnis dan kegiatan amal yang disponsori Bill Clinton.
Seorang pejabat Deplu AS menuturkan, Hillary tidak tahu soal keputusan untuk mengizinkan James masuk ke AS.
Menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya itu, visa James dikeluarkan oleh Kedutaan Besar AS di Jakarta setelah pria berusia 52 tahun itu meminta izin untuk pergi ke AS guna menghadiri seremoni wisuda putra dan putrinya. Ditambahkan pejabat tersebut, James diizinkan masuk ke AS untuk "tujuan yang sangat sempit."
James pertama kali bertemu Bill Clinton tahun 1978 ketika dia tinggal selama empat bulan di Little Rock, di mana Lippo membeli bank lokal. Saat kembali ke AS pada tahun 1984, James tinggal di Arkansas selama dua tahun sebelum pindah ke California dan sering melakukan kontak dengan Gubernur Arkansas saat itu, Bill Clinton. (ita/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini