"Pembentukan AKPI ini sebagai langkah public interest dan antisipasi akan upaya yang mencoba-coba mereduksi pilkada dan mereduksi hak-hak rakyat dalam memilih pemimpinnya," kata Direktur Eksekutif LSI Denny JA dalam jumpa persnya di Pisa Cafe Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/9/2009).
Denny mengatakan, motif lainnya pembentukan AKPI ini adalah karena melihat semakin banyaknya dan berkembangnya sejumlah lembaga survei dan riset di bidang politik. AKPI sendiri sepakat dibentuk sekitar 32 praktisi konsultan politik di Hotel Darmawangsa, Jakarta, tanggal 5 September 2009. AKPI telah didaftarkan dengan Akte No 5/September 2009.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terutama keberhasilannya di LSI dan Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI) yang telah memenangkan 15 Gubernur, 30 Walikota dan Bupati serta Pilpres 2004 dan 2009. AKPI, lanjut Denny, meniru gaya asosiasi serupa di AS, yaitu American Association of Political Consultant (AAPC) yang berdiri sejak 1969.
"Dalam waktu dekat kita akan menyusun kepengurusan dan membuat kode etik," jelasnya.
Denny menerangkan, sama seperti AAPC di AS, AKPI akan melarang anggotanya memainkan isu primordial atau SARA untuk mencapai kemenangan. "Kehadiran konsultan politik untuk memperkuat demokrasi, bukan justru merusaknya dengan memainkan isu SARA," tegasnya.
(zal/sho)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini