Demikian disampaikan Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan, Budihardja dalam seminar Hari Anak Nasional di Gedung SMESCO, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (29/7/2009).
Tingginya angka penggunaan narkoba di kalangan anak sekolah ini, menurut Budihardja, juga sejalan dengan survei yang dilakukan Depkes pada tahun 2007 lalu. Dalam survei tersebut diketahui lebih dari 22 ribu kasus narkoba terjadi di kalangan murid SMA, 6 ribu kasus tingkat SMP, dan 3 ribu kasus di tingkat SD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespons tingginya angka penggunaan narkoba di kalangan pelajar itu, kata Budihardja, Depkes telah membentuk fasilitator khusus dalam pelayanan kesehatan remaja. Yakni pemberdayaan remaja sebagai konselor sebaya.
"Diharapkan penanganan sesama teman sebayanya lebih efektif," harapnya.
Dikatakan Budihardja, kontribusi terbesar penyebaran HIV/AIDS bukan lagi perilaku seks bebas, tapi dari penggunaan narkoba suntik. 46 Persen penderita HIV/AIDS di Indonesia ditularkan melalui penggunaan narkoba suntik.
Budihardja menambahkan, cepatnya penyebaran virus mematikan itu lewat narkoba suntik karena penggunaan jarum suntik langsung menyentuh darah yang membuat HIV/AIDS lebih cepat menyebar.
"Apalagi jika alat-alat itu digunakan bergantian saling pinjam," paparnya (Rez/irw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini