Yogyakarta - Penanganan penyakit hewan yang menular ke manusia, sepert flu, di Indonesia belum maksimal. Sebab sampai saat ini Indonesia belum memiliki badan otoritas veteriner (kesehatan hewan).Hal itu diungkapkan Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Drh. Wiwiek P. Bagdja usai acara
Workshop On Wildlife and Exotic Animal Medicinea di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat (16/11/2007)."Perlu sekali ada badan otoritas veteriner untuk menangani masalah penularan penyakit hewan ke manusia," kata Wiwiek.Menurut dia, tanpa badan otoritas ini penanganan penularan penyakit hewan ke manusia tidak akan optimal. Selama ini bidang kesehatan masyarakat veteriner masih di bawah Direktorat Jenderal Peternakan."Kenyataannya profesi dokter hewan secara kelembagaan di pemerintahan pusat maupun daerah masih dipandang sebelah mata," ungkap Wiwiek.Menurut Wiwiek, pemerintah belum sepenuhnya menerima keberadaan profesi kedokteran hewan secara kelembagaan. Apalagi dilibatkan dalam pengambilan keputusan tertinggi sejajar dengan profesi kedokteran umum.Di Indonesia belum ada satu pun aturan undang-undang yang mengatur tentang layanan veteriner. Padahal di negara lain sudah ada sejak lama. Komisis IV DPR yang baru saja pulang studi banding ke Australia baru menyadari undang-undang tersebut sangat diperlukan."Mereka baru sadar di sana ada 64 UU. Sedang di Indonesia belum ada satu pun," katanya.Wiwiek mencontohkan, di negara persemakmuran Inggris seperti Malaysia, India dan Singapura sudah membuat Undang-undang layanan veteriner yang diadopsi dari Inggris. Sebab Inggris memiliki legislasi veteriner yang paling kuat dan lama.Ke depan, sambung Wiwiek, diperlukan UU layanan veteriner yang mengatur dan memposisikan secara tepat peran profesi dokter hewan. Selama ini penanganan kasus penularan flu burung ke manusia dijadikan kewenangan kedokteran manusia."Padahal kasus ini mestinya bukan hanya ditangani oleh orang yang hanya berilmu kedokteran saja, tapi juga kedokteran hewan," pungkasWiwiek.
(bgs/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini