Jakarta - Meski sama-sama pernah berdinas di TNI, Mayjen TNI Purn Djasri Marin mengaku tidak akan mendukung Mayjen TNI Prijanto sebagai cawagub DKI Jakarta mendampingi cagub Fauzi Bowo. Justru Djasri mengalihkan dukungan ke lawan mereka, pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar."Tidak! Saya tidak akan mendukung Prijanto," tegas Djasri usai menjadi pembicara dalam diskusi 'Politik Uang di Pilkada DKI Jakarta' di Jakarta Media Center, Jl Kebon Sirih Raya, Jakarta, Jumat (6/7/2007).Djasri mengaku, massa pendukungnya akan diarahkan untuk mendukung Adang. "Ya, boleh dibilang begitu. Akan dibawa ke Adang," imbuh Djasri.Apa penyebab Djasri yang sempat digadang-gadang akan mendampingi Fauzi Bowo itu mengalihkan dukungan? Djasri pun mengaku dizalimi oleh Koalisi Jakarta yang mencalonkan pasangan Fauzi-Prijanto. Djasri kecewa?"Anda terlalu naif kalau bilang seperti itu (kecewa--red). Kalah itu biasa dalam pertandingan. Saya merasa dizalimi oleh partai-partai itu," kata Danpuspom TNI periode 1998-2002 itu.Selain itu, menurut Djasri, Fauzi Bowo tak pantas didukung. Fauzi tidak punya jiwa kepemimpinan yang baik karena terlalu banyak mengobral janji."Dulu itu, dia sendiri yang minta (saya dijadikan cawagub--red) pada Gubernur Lemhannas Muladi. Tahu-tahu dia memilih orang lain. Pemimpin itu tidak boleh plin-plan," tandas staf ahli Lemhannas itu.
(aba/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini