Jakarta - Perang Libanon-Israel menjadi perbincangan dunia internasional. Hingga sekarang, perang belum usai, yang terjadi hanyalah
cessation of hostility yang bersifat sementara. Presiden Libanon Emile Lahoud sangat berharap Israel tidak menyerang lagi, karena perang sangat merugikan Libanon. PBB juga diharapkan benar-benar berperan. Presiden Emile Lahoud bertutur panjang lebar mengenai serangan Israel ini saat diwawancarai oleh reporter Liputan 6 SCTV Mauludin Anwar dan juru kamera Andi Patra di Istana Presiden di kawasan Baabda, Beirut, Libanon baru-baru ini. Saat menjejakkan kaki di Istana Presiden, Mauludin dan Andi Patra haru melewati dua kali pemeriksaan yang ketat dari aparat Libanon. Wawancara berlangsung akrab dengan menggunakan bahasa Arab. Berikut petikan wawancara selengkapnya:
Terima kasih atas waktu yang Anda berikan. Pertama, apakah anda puas dengan gencatan senjata ini?Harapan kami besar sekali akan tercapai kedamaian, karena kalau ada perang, Libanon yang merugi. Yang kami inginkan adalah gencatan senjata, bukan
cessation of hostility. Dua hari lalu Israel menerjunkan tentaranya di Baalbek dengan alasan mencari senjata, padahal sasaran utamanya adalah menculik pimpinan Hizbullah. Peristiwa ini akan memicu problem baru. Karena itu kami menghendaki secepat mungkin pasukan Unifil bergabung dengan tentara Libanon, sehingga Israel segera meninggalkan wilayah Libanon, dan berlakulah gencatan senjata, bukan cuma
cessation of hostility.
Jadi sebenarnya perang belum selesai?Yang terjadi sekarang bukan gencatan senjata yang langgeng, tapi gencatan senjata yang labil.
Apa saja kerugian yang diderita Libanon akibat agresi Israel?Tanpa mengkalkulasi jumlah kerugian material, Libanon sangat dirugikan, karena saat ini memasuki musim panas dan mestinya para turis asing dari negara kaya masuk ke sini. Kerugian lain yang sudah dihitung mencapai sekitar 5 miliar dolar Amerika. Malah bisa lebih dari itu.
Apa prioritas pemerintah setelah perang ini?Pertama, gencatan senjata, kemudian mengembalikan pengungsi ke daerah asal dan membangun rumah mereka, karena musim dingin sudah dekat. Sekolah-sekolah juga harus dibuka kembali karena sebulan lagi memasuki tahun ajaran baru. Setelah itu, kita mulai rekonstruksi Libanon, terutama infrastruktur seperti pelabuhan dan bandara. Tapi yang lebih penting, warga Libanon hidup damai. Jika gencatan senjata ini langgeng, kita akan hidup damai. Tapi kalau tidak, Israel akan menghancurkan kembali apa yang sudah dibangun. Jangan sampai rakyat beranggapan, untuk apa kita membangun kalau Israel menyerang lagi.
Israel dan Amerika Serikat mensyaratkan pelucutan senjata Hizbullah. Apakah pemerintahan Libanon akan memenuhinya?Tentu Israel dan Amerika menghendaki pelucutan senjata Hizbullah, karena senjata Hizbullah satu-satunya yang mampu menghadapi gempuran Israel. Itu terjadi 2 kali, yaitu saat pembebasan Libanon (tahun 2000) dan tahun ini. Tapi tidak akan ada yang melakukan pelucutan senjata Hizbullah, kecuali warga Libanon sendiri, dan itu pun harus melalui konsensus nasional. Jika satu pihak tidak setuju, maka pelucutan senjata tidak berlaku. Tanpa konsensus itu, kita semua akan merugi dan Israel diuntungkan. Pengalaman saat pembebasan Libanon (2000) menjadi pelajaran penting. Tanpa perlawanan Hizbullah, Israel bisa masuk sampai Beirut.
Ada pendapat bahwa Hizbullah akan selalu menjadi batu sandungan pemerintah Libanon, karena semestinya tidak ada negara dalam negara. Apa pendapat Anda?Dulu Hizbullah selalu menolak bergabung dalam pemerintahan. Tapi setelah pembunuhan PM Rafiq Hariri, ada desakan agar Hizbullah bergabung, dan akhirnya Hizbullah bersedia. Konsep negara dalam negara hanya alasan Israel agar warga Libanon saling bertikai. Hizbullah lahir karena Israel menduduki wilayah Libanon, sementara Libanon tidak pernah menduduki wilayah Israel. Selama Israel mencaplok wilayah Libanon, kami tetap menghendaki keberadaan Hizbullah.
Apakah agresi Israel ini hanya untuk menghabisi Hizbullah atau terhadap warga Lebanon secara umum?Setiap kali kondisi Libanon membaik, Israel selalu berulah. Karena itu persoalannya bukan Hizbullah. Israel tidak menghendaki Libanon stabil, karena kami memiliki warga yang terdidik, kaya dan ramah. Sebab lain, Israel kalah tahun 2000. Faktor ketiga, Israel menganggap kekalahan tahun 2000 sebagai kekeliruan, lalu mencoba lagi masuk Libanon tahun ini, tapi gagal lagi, dan akan berpikir seratus kali untuk mengulanginya. Pernyataan Menhan Israel bahwa tentaranya akan mencoba masuk lagi setelah ini, hanya untuk konsumsi dalam negeri Israel. Karena kalau itu dilakukan, tidak hanya Libanon yang merugi, tapi juga Israel.
Banyak yang bertanya soal seberapa kuat tentara Libanon, terutama untuk memulihkan keadaan di kawasan selatan?Sejak saya menjadi kepala angkatan bersenjata (1989), tentara Libanon sudah sangat nasionalis. Sebelumnya, ada beberapa batalyon yang pro kelompok tertentu. Setelah saya memimpin tentara, saya wajibkan setiap batalyon tidak lagi eksklusif. Sejak itu tentara akhirnya bisa diterima semua lapisan masyarakat dan mampu menjamin stabilitas keamanan. Kini di selatan juga berfungsi membantu warga kembali ke wilayah masing-masing.
Apa komentar Anda tentang pasukan perdamaian bentukan PBB?Unifil sejak dulu sudah ada di kawasan Libanon, dan kini ditambah personel dan peralatannya. Unifil harus segera dikerahkan ke selatan. Jika terlambat, akan dimanfaatkan Israel untuk kembali melancarkan agresinya, seperti yang terjadi di Baalbek. Masyarakat internasional diam saja, padahal sudah ditegaskan dalam resolusi DK PBB 1701. Saya menghargai kecaman Sekjen PBB atas peristiwa Baalbek, tapi itu tidak cukup. Harus ada resolusi baru agar resolusi 1701 dilaksanakan dengan tegas.
Israel menolak keberadaan Indonesia dan Malaysia dalam pasukan perdamaian. Menurut Anda?Yang berhak menilai pasukan multinasional adalah PBB. Indonesia merupakan negara sahabat Libanon, insya Allah PBB mengambil keputusan yang tepat. Kita juga sebenarnya bisa protes, tidak sepantasnya negara yang memiliki kerjasama militer dengan Israel bergabung dalam pasukan multinasional. Tapi kita tidak melakukannya, karena yang berhak menentukan adalah PBB.
(asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini