Jakarta - Sebanyak 196 ekor babi yang terjangkit virus flu burung di Tangerang akan dimusnahkan. Departemen Pertanian (Deptan) siap merogoh kantong untuk biaya pemusnahan. Menteri Pertanian Anton Apriantono menyatakan, pemusnahan akan dilakukan Pemda Tangerang, Minggu (24/7/2005). "Sekarang sedang kita siapkan secara teknis dan kita kira-kira berapa jumlah dana penggantinya," kata Menteri Pertanian Anton Apriantono sebelum rapat kerja dengan Komisi IV (bidang pertanian, kehutanan, kelautan) di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/7/2005).Peternakan babi yang dimusnahkan akan disulap menjadi peternakan sapi dan unggas. Sebab, telah ditemukan dua peternakan babi yang teridentifikasi terjangkit flu burung di kawasan Tangerang itu."Operasi pemusnahan menunggu dana darurat dari Depkeu yang sudah disusun. Saya sudah minta dikeluarkan dana tanggap darurat dari Deptan, meskipun tidak bisa digunakan karena harus ada persetujuan dari Depkeu," urainya.Deptan memiliki dana tanggap darurat sebesar Rp 104 miliar. "Separo dari itu akan diprioritaskan untuk mengganti peternakan dan pemusnahan. Sisanya untuk pemberantasan wereng, banjir dan kekeringan," ujarnya.Bagaimana dengan ternak impor yang masuk? "Kalau masuknya legal silakan saja. Tetapi kita sudah memperketat dan mengkarantina daerah masuk.Yang boleh masuk harus dari negara yang bebas flu burung. Sementara dari negara yang tidak bebas flu burung seperti Malaysia, Vietnam, Thailand tidak boleh," jawab dia sambil memasuki ruang rapat.Virus Flu burung menyerang peternakan babi di Kabupaten Tangerang. Tiga warga Vila Melati Mas, Serpon, Tangerang, Iwan Siswara dan dua putrinya yang telah meninggal dunia pekan lalu juga dipastikan mengidap flu burung. Saat ini, Kabupaten Tangerang kini dikategorikan sebagai daerah merah.
(aan/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini