"Sebanyak 170 bus berangkat dari seluruh daerah Jabar. Lalu ditambah 160 mini bus. Sebagian sudah berangkat dan nanti menyusul. Jadi sejak kemarin (Rabu) sudah tiba di sana (Jakarta), dan nanti malam ada yang menyusul. Bahkan besok (Jumat) subuh ada juga yang berangkat," kata Koordinator Aksi Jabar sekaligus Ketua Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar Asep Syaripudin di ruang seminar Pusdai Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (3/11/2016).
Khusus pedemo asal Kota Bandung, Asep menjelaskan, titik keberangkatannya dari Pusdai. Tercatat armada yang disiapkan terdiri 20 bus dan 25 minibus. Selain itu, menurut dia, sebanyak 1.030 sepeda motor turut bertolak ke Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep mengklaim, Jabar menjadi penyumbang massa terbanyak untuk aksi unjuk rasa besar-besaran di Jakarta. Pedemo turun ke jalan sebagai bentuk protes terkait pernyataan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dianggap telah menistakan agama.
"Kami mengkoordinir keberangkatan umat Islam di 27 kota dan kabupaten di Jabar. Karena 96 persen atau sekitar 4,5 juta jiwa di Jabar ialah umat muslim, tidak susah bagi kita mengirimkan 100 ribu orang ke Jakarta," kata Asep.
Dia secara tegas melarang demonstran yang berangkat ke Jakarta membawa anak. Selain itu, sambung Asep, massa dari Jabar harus membawa kartu tanda pengenal.
"Tidak boleh bawa anak-anak. Terus yang boleh ikut ialah warga memiliki identitas seperti KTP atau SIM," ujar Asep menegaskan. (bbn/bbn)











































