Pria yang akrab disapa Emil itu menghentikan sepedanya tepat di depan kampus Unikom, Jalan Dipatiukur. Sasarannya adalah parkir liar di seberang kampus, padahal sudah jelas terpasang rambu larangan parkir. Di sana berderet sepeda motor yang diparkir.
Emil turun dari sepedanya, didampingi Kepala Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kota Bandung, Emil menyeberang dan langsung menegur tukang parkir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menegur tukang parkir, Emil menegur mahasiswa yang pakir di lokasi terlarang itu. Kepada Emil mahasiswa tersebut mengaku hanya sebentar saja memarkirkan kendaraanya.
"Kamu kenapa parkir sembarangan?" tegur Emil.
Mahasiswa Unikom tersebut hanya cengengesan saat ditegur orang nomor satu di Bandung itu.
"Cuma sebentar pak," kilahnya.
"Meskipun cuma sebentar, tapi kan di dalam ada tempat parkir. Yang tertib atuh," timpalnya.
Emil kemudian memanggil Kapolsek Coblong Kompol Sarce Cristiaty Leodima yang juga ikut dalam inspeksi tersebut. Sarce kemudian meminta SIM mahasiswa tersebut.
"Lain kali jangan diulangi lagi. Saya bawa dulu SIM-nya, diurus di kantor ya," kata Sarce.
Emil meneruskan perjalanannya ke arah Sekeloa, namun tak sampai 5 menit pria yang hobi berpeci itu menghentikan laju sepedanya di pertigaan Jalan Dipatiukur-Jalan Raden Patah.
Terlihat deretan motor terparkir di bahu jalan. Emil menegur juru parkir yang resmi berseragam orange itu.
"Pak ini jangan di sini ya, diatur. Biar tidak menghalangi kendaraan yang lain," tegas Emil.
(avi/ern)