Seperti dilansir Reuters, Jumat (11/11/2016), Paus Fransiskus diwawancarai oleh majalah Italia, La Repubblica baru-baru ini. Dalam wawancara itu, Paus juga ditanya pendapatnya soal pengusaha real estate ternama, Trump yang terpilih menjadi Presiden AS pada pilpres 8 November.
"Saya tidak memberi penilaian soal orang-orang dan para politikus, saya hanya ingin memahami penderitaan seperti apa yang disebabkan oleh perilaku mereka (politikus) bagi kaum miskin dan terpinggirkan," jawab Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paus menolak untuk memberikan penilaian pribadi soal Trump. Paus fokus membahas bahwa kekhawatiran terbesarnya pada saat ini adalah para pengungsi dan juga imigran.
"Kita harus merobohkan dinding yang memecah belah," ucapnya.
Awal tahun ini, Paus menyebut posisi Trump soal imigran, termasuk sumpahnya membangun tembok perbatasan antara AS-Meksiko demi menjauhkan imigran ilegal, sebagai hal yang tidak bersifat Kristen. Saat itu, juru bicara Paus Fransiskus menjelaskan bahwa pernyataan itu bukan serangan pribadi Paus terhadap Trump.
Baca juga: Donald Trump Sebut Demo Memprotes Kemenangannya Sangat Tidak Adil
Pada Rabu (9/11), Paus mendoakan Trump bekerja dengan baik dalam pemerintahan AS. Paus juga mendoakan agar presiden terpilih AS mendapat 'pencerahan'.
(nvc/ita)