Wakil Menteri Pertahanan Rusia Nikolay Pankov mengatakan di depan parlemen di Moskow, seperti dikutip kantor-kantor berita Rusia dan dilansir media Press TV, Sabtu (8/10/2016), militer Rusia saat ini tengah meninjau kembali keputusan penutupan pangkalan militernya di Vietnam dan Kuba.
Peninjauan ini dilakukan Rusia di saat hubungan Washington-Moskow telah memburuk ke titik terendah sejak era Perang Dingin, dengan kedua negara besar tersebut berseteru mengenai krisis di Suriah dan konflik di Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penarikan pasukan tersebut atas perintah Presiden Vladimir Putin, yang menyebutkan perlunya penghematan anggaran sebagai alasan penarikan pasukan.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan kembalinya militer Rusia ke Kuba dan Vietnam, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menekankan, situasi keamanan global "agak tidak menentu" dalam dua tahun terakhir.
"Biasanya, semua negara menelaah perubahan tersebut dari sudut pandang kepentingan nasional mereka dan mengambil langkah-langkah yang mereka anggap perlu," ujar Peskov.
Sebelumnya pada Februari 2014, pemerintah Rusia pertama kali mengungkapkan niatnya untuk membuka kembali pangkalan militer di sejumlah negara, termasuk Kuba dan Vietnam. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini