Partai Rusia Bersatu atau United Russia didirikan Putin sekitar 16 tahun lalu setelah dia menjabat Presiden Rusia untuk pertama kalinya. Kini, United Russia dipimpin oleh Dmitry Medvedev yang menjabat Perdana Menteri Rusia. Pemilu parlemen digelar untuk memilih anggota Duma, semacam DPR di Rusia, digelar pada Minggu (18/9) waktu setempat.
Disampaikan Komisi Pemilu Pusat Rusia, seperti dilansir Reuters, Senin (19/9/2016), hasil pemilu parlemen menunjukkan United Russia memenangkan 343 kursi -- sekitar 76 persen -- dari total 450 kursi parlemen yang diperebutkan. Hasil itu diumumkan setelah 93 persen total surat suara dihitung. Perolehan itu jauh lebih tinggi dari pemilu parlemen tahun 2011 lalu, saat United Russia meraup 238 kursi Duma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbicara kepada staf kampanye United Russia setelah tempat pemungutan suara ditutup pada Minggu (19/9) malam, Putin menyebut kemenangan ini menunjukkan para pemilih masih mempercayai pemerintah yang kini berkuasa, meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi karena sanksi Barat.
"Kita bisa mengatakan dengan kepastian bahwa partai ini telah mencapai hasil yang sangat baik; partai ini menang," ucap Putin di markas United Russia.
"Kita tahu bahwa hidup menjadi semakin sulit bagi orang-orang, ada banyak masalah, banyak masalah yang belum diselesaikan. Meski demikian, kita masih mendapati hasil ini," imbuhnya.
Dengan hasil ini, kemungkinan besar ajudan Putin akan memanfaatkannya sebagai batu loncatan untuk kampanye pencapresan kembali Putin. Walaupun hingga kini, Putin belum mengkonfirmasi niatnya kembali menjabat presiden untuk periode keempat.
Namun di sisi lain, pemilu parlemen Rusia kali ini memiliki jumlah pemilih atau turnout 48 persen, jauh lebih rendah dari pemilu parlemen sebelumnya sebesar 60 persen.
(nvc/nwk)