PM Najib terseret skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) setelah berbagai laporan menyebut aliran dana yang ditemukan di rekening pribadinya berasal dari 1MDB yang bermasalah. Dalam pernyataannya, PM Najib menegaskan aliran dana itu adalah donasi, bukan dari 1MDB.
"Kami menyadari keberadaan donasi itu dan itu murni donasi tanpa pamrih. Kami juga menyadari penuh bahwa Jaksa Agung Malaysia menyelidiki secara menyeluruh persoalan ini dan menemukan tidak ada pelanggaran hukum," jelas Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir kepada wartawan di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), seperti dikutip kantor berita Malaysia, Bernama dan dilansir Reuters, Jumat (15/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Parlemen Malaysia Sebut 1MDB Terindikasi Pidana, Minta Eks CEO Diselidiki
1MDB yang dewan penasihatnya dipimpin oleh PM Najib, tengah menjadi fokus penyelidikan sedikitnya lima negara atas kecurigaan gratifikasi dan penyelewengan pengelolaan.
Pekan lalu, hasil penyelidikan parlemen Malaysia menyatakan 1MDB terindikasi pelanggaran hukum, karena kinerja dan pengelolaannya tidak memuaskan. Laporan penyelidikan itu juga menyebut Dewan Direksi 1MDB bertanggung jawab atas hal tersebut.
Bahkan parlemen Malaysia mendorong aparat penegak hukum menyelidiki mantan CEO 1MDB Shahrol Azral Ibrahim Halmi, yang menjabat pada periode 2009-2013. Namun nama PM Najib tidak disebut dalam laporan penyelidikan itu.
Sementara itu, Jaksa Agung Malaysia pada Januari lalu membersihkan PM Najib dari segala tuduhan korupsi dan pelanggaran hukum terkait 1MDB. Jaksa Agung Malaysia juga menegaskan aliran dana ke rekening pribadi PM Najib itu merupakan hadiah dari keluarga kerajaan Arab Saudi.
Baca juga: Terima Rp 9,4 T dari Arab Saudi, PM Najib Dinyatakan Bersih dari Korupsi
(nvc/ita)