Otoritas Turki menyebut kelompok terlarang Kurdi, Kurdistan Workers' Party (PKK) sebagai dalang serangan bom yang terjadi pada Senin (11/4) malam waktu setempat itu. Dalam beberapa bulan ini, ratusan anggota pasukan keamanan Turki tewas dalam serangan-serangan militan Kurdi yang meningkat.
Menurut sumber keamanan Turki seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (12/4/2016), serangan bom yang menargetkan pos militer di distrik Hani, provinsi Diyarbakir itu juga melukai 46 orang, termasuk delapan warga sipil. Korban jiwa bertambah menjadi dua orang setelah salah satu tentara yang terluka, akhirnya meninggal di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Turki telah melancarkan operasi pemberantasan militan PKK setelah berakhirnya gencatan senjata selama dua tahun pada 2015 lalu. Kelompok PKK telah melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Turki selama lebih dari tiga dekade. Lebih dari 40 ribu orang telah tewas sejak PKK mulai mengangkat senjata pada tahun 1984.
Konflik yang memanas ini juga telah memakan korban di jantung Turki, dengan dua serangan bom yang menewaskan puluhan orang di ibukota Ankara. Kelompok pemberontak Kurdi telah mengklaim serangan-serangan bom tersebut. (ita/ita)