Pernyataan itu disampaikan petugas kesehatan Kota Punjab Salman Rafiquei seperti dilansir Reuters, Senin (28/3/2016). Bom bunuh diri tersebut terjadi di Taman Gulshan e Iqbal dekat pusat Kota Lahore yang merupakan tempat basis politik Perdana Menteri Nawaz Sharif.
"Ada lebih dari 280 orang luka-luka. Korban juga banyak yang kami bawa ke bioskop untuk dilakukan operasi," ucap Rafique.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, belum ada pihak yang bertanggung jawab akibat ledakan ini. Pakistan merupakan salah satu negara pengguna senjata nuklir dengan jumlah penduduk 190 juta jiwa.
Saat kejadian, taman sangat ramai dipenuhi masyarakat karena bertepatan dengan libur Paskah. Rekaman dari salah satu media setempat memperlihatkan anak-anak dan perempuan menangis dan menjerit usai ledakan. Potongan tubuh berserakan di mana-mana.
Sekutu terdekat Pakistan, Amerika Serikat, mengutuk serangan ini. Melalui Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Ned Price, Amerika Serikat berdiri di samping rakyat Pakistan.
"Amerika Serikat berdiri dengan rakyat dan Pemerintah Pakistan pada saat sulit ini. Kami akan terus bekerja sama dengan mitra kami di Pakistan dan di seluruh wilayah untuk membasmi terorisme," tutur Ned Price. (yds/hri)